TUGAS PERTEMUAN KE-8 PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

Jelaskan secara rinci dan detail tentang Quality Assurance (QA) dan Quality Control (QC)

Penjelasan disertai gambar ilustrasi, grafik, tabulasi dan contoh implementasi


Quality Assurance (QA)
Quality Assurance (QA) atau jika diterjemahkan langsung ke dalam bahasa Indonesia adalah “Penjaminan Kualitas”. Istilah “Assurance” atau “Jaminan” menyatakan suatu kepastian ataupun kepercayaan terhadap produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Quality Assurance (QA) menjamin kualitas produk yang dihasilkan dan memastikan proses pembuatan produk tersebut sesuai dengan standar dan persyaratan yang telah ditentukan.
Quality Assurance merupakan suatu pendekatan yang berbasis PROSES (process base approach) yang tujuan utamanya adalah mencegah produk cacat mulai dari tahap perencanaan (planning) hingga tahap pengiriman produk ke pelanggan sehingga menghindari terjadi pengerjaan ulang (rework) dan keluhan pelanggan yang akan merugikan reputasi perusahaan serta pengeluaran biaya-biaya akibat kualitas yang buruk.
Quality Assurance adalah proses yang pro-aktif yaitu melakukan penekanan terhadap perencanaan, dokumentasi dan  penentuan panduan kualitas pada awal proyek dimulai untuk memahami persyaratan dan standar kualitas yang diharapkan. Setelah semua persyaratan dan standar kualitas yang diinginkan tersebut di-identifikasikan, maka diperlukan pengembangan perencanaan untuk memenuhi persyaratan dan standar kualitas yang diinginkan tersebut.

Teknik dan Alat Quality Assurance
Terdapat tiga teknik ataupun alat yang digunakan untuk menjamin kualitas suatu produk yaitu Quality Audit, Process Analysis, Quality Management and Control Tools.

Dalam Quality Audit, suatu tim ahli yang berasal dari pihak ketiga eksternal (bukan dari internal perusahaan) akan melakukan peninjauan proses dan prosedur yang telah ditentukan oleh perusahaan. Apabila ditemukan perbedaan antara apa yang dilakukan dengan apa yang dinyatakan dalam prosedur atau proses maka perusahaan yang bersangkutan (perusahaan yang diaudit) diminta untuk melakukan tindakan perbaikan (Corrective Action). Pihak ketiga dari eksternal tersebut juga akan memberikan saran-saran untuk perbaikan pada proses-prosesnya. Quality Audit ini memastikan proses dan prosedur yang telah disetujui dan yang telah ditentukan tersebut telah dilaksanakan dengan baik dan diikuti oleh pihak yang bersangkutan.

Process Analysis adalah menganalisis setiap proses untuk menemukan kemungkinan (potensi) terjadinya produk cacat ataupun proses-proses yang tidak memiliki nilai tambah kemudian carikan akar penyebabnya dan lakukan tindakan perbaikannya.
Quality Management dan Control Tools mencakup berbagai teknik diagram yang membantu untuk menemukan permasalahan, ide perbaikan, pengambilan keputusan dan prioritas permasalahan yang harus diselesaikan. Contoh alat-alat Quality Management and Control Tools ini diantaranya seperti Diagram Pohon, Diagram Afinitas, Diagram Jaringan dan lain-lainnya.

Untuk lebih mengetahui tentang tugas dan tanggung jawab utama seorang quality control dapat dilihat di bawah ini. 
Berikut tugas dan tanggung jawab utama quality control antara lain adalah:

1. Mempelajari dan memahami spesifikasi teknis yang digunakan pada proyek konstruksi tersebut.

2. Memeriksa kelayakan peralatan pengendalian mutu yang digunakan

3. Melaksanakan pengujian mutu terhadap bahan atau material yang digunakan

4. Melaksanakan pengujian terhadap hasil pekerjaan di lapangan ataupun di laboratorium

5. Memeriksa hasil pengujian terhadap hasil pekerjaan di lapangan ataupun di laboratorium

6. Mempelajari perencanaan mutu yang dipakai pada pekerjaan

7. Mencegah terjadinya penyimpangan mutu dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi

8. Menyiapkan bahan laporan yang terkait pemeriksaan atau pengendalian mutu dari pekerjaan

9. Mempelajari metode kerja yang digunakan agar sesuai spesifikasi teknis yang dipakai

10. Membuat teguran baik lisan maupun tulisan jika terjadi penyimpangan dalam pekerjaan proyek

11. Menyiapakaan dan memberikan data pemeriksaan mutu yang dibutuhkan oleh quality assurance

12. Memeriksa dan menjaga kualitas pekerjaan dari subkontraktor agar sesuai dengan spesifikasi teknis yang berlaku

Ilustrasi Quality Assurance (QA) Penjamin Mutu
grafik kuat tekan beton ( pengendalian penjamin mutu atau quality assurance )


Quality Control (QC)
Suatu perusahaan dapat  menentukan standar kualitas, proses dan prosedur internal masing-masing dan mengembangkannya dari waktu ke waktu, kemudian pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) tersebut diminta untuk mengikutinya. Proses untuk memastikan semua pihak yang berkepentingan tersebut mengikuti dan mematuhi standar dan prosedur yang ditentukan inilah disebut dengan proses pengendalian kualitas atau Quality Control.
Quality control bertugas untuk menjamin mutu selama penerimaan bahan baku hingga pengendalian mutu pada bagian produksi (Muhandri dan Kardarisman, 2008). Citra mutu bahan maupun produk dari suatu industri yang sesuai dengan standar mutu dapat ditegakkan melalui pengawasan atau pemeriksaan mutu yaitu dengan memeriksa apakah segala sesuatu telah berjalan sesuai dengan rencana, intruksi-instruksi yang dikeluarkan dan prinsip yang dianut (Mukodingsih et al., 2015).
Pengawasan dan pengendalian mutu harus dilakukan sejak awal proses produksi sampai saluran distribusi untuk meningkatkan kepercayaan konsumen, meningkatkan jaminan keamanan produk, mencegah banyaknya produk yang rusak dan mencegah pemborosan biaya akibat kerugian yang dapat ditimbulkan (Junais et al., 2010). Program pengawasan mutu yang baik adalah mencakup pengawasan terhadap empat aspek, yaitu pengawasan kualitas bahan baku (ingredient quality), kualitas produk akhir (finished feed quality), kandungan zat anti nutrisi atau racun (control of toxic substances), dan kontrol terhadap proses produksi (process control) (Khalil dan Suryahadi, 1997).
Pada dasarnya, Quality Control ini berkaitan dengan kegiatan operasional dan teknik yang digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas. Tujuan utama Pengendalian Kualitas atau Quality Control adalah memastikan bahwa produk yang akan dikirimkan ke pelanggan adalah bebas dari cacat dan dapat diterima sesuai dengan persyaratan kualitas yang ditentukan. Jika ditemukan produk yang cacat maka diperlukan tindakan perbaikan yang sesuai.

Teknik dan Alat yang digunakan Quality Control (QC)
Terdapat tiga teknik Quality Control yang umum digunakan oleh sebuah perusahaan manufakturing yaitu Inspeksi (Inspection), pengambilan sample secara statistik (Statistical Sampling) dan Tujuh alat pengendalian kualitas (QC Seven Tools).
Inspeksi atau Inspection adalah menguji produk-produk yang akan dikirim ke pelanggan untuk memastikan tidak ada yang cacat dan sesuai dengan persyaratan kualitas yang telah ditentukan.
Statistical Sampling adalah memilih sejumlah unit/produk secara acak dari suatu batch atau lot untuk diperiksa kembali dengan tujuan untuk memastikan produk yang akan dikirimkan tersebut tidak terdapat produk cacat dan sesuai dengan persyaratan kualitas yang ditentukan.
QC Seven Tools atau Tujuh alat pengendalian kualitas terdiri dari Histogram, Scatter Diagram, Control Chart, Check Sheet, Pareta Diagram, Cause and Effect Diagram dan Flow Chart. Alat-alat tersebut digunakan untuk membantu menemukan ketidaksesuai dan kecacatan pada produk.
Ilustrasi Qualiti Control (QC) Pengendalian Mutu

Manfaat Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA)
Berikut ini adalah beberapa manfaat adanya Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA) di industri manufakturing.
  • Menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.
  • Menghindari pemborosan (waste).
  • Meningkatkan efisiensi operasional.
  • Memberikan kepuasan pada pelanggan.
  • Mengurangi pekerjaan ulang yang merugikan perusahaan dalam segi finansial maupun waktu.
  • Memotivasi tim dalam bekerja lebih baik dengan kualitas yang tinggi.
  • Meningkatkan kepercayaan pelanggan.




Comments